Acara Pembukaan Festival Literasi Kabupaten Karanganyar 2024: Tingkatkan Minat Baca, Melesat Lebih Cepat
Hari ini, Kamis 12 September 2024, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Karanganyar menyelenggarakan acara pembukaan Festival Literasi di Kabupaten Karanganyar. Acara ini diadakan sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan budaya literasi di masyarakat, khususnya di wilayah Karanganyar.
Acara dimulai dengan khidmat melalui menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang diikuti oleh seluruh peserta yang hadir. Dilanjutkan dengan laporan Penyelenggaraan Acara oleh Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Karanganyar Ibu Nurhayati A.P.,M.M., Terkait dengan tujuan dan harapan dari penyelenggaraan festival ini.
Sebagai salah satu wujud nyata dukungan pemerintah dalam meningkatkan literasi, Pj. Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi, secara simbolis menyerahkan bantuan buku berkualitas kepada beberapa Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Kabupaten Karanganyar. Bantuan buku ini diserahkan kepada perwakilan dari TBM Desa Blorong, Desa Dayu, Pustaka Ilmu Desa Gaum, Gerdu Pustaka, Perpustakaan lentera Desa Kaling, TBM Ngudi Waskita Karang Bangun, Perpustakaan Gemar Membaca Kebak, TBM Malanggaten Pintar, Perpusdes Ngasem, TBM Smart Ngunut, TBM Project Pablengan, Perpusdes Pendem, TBM PLosorejo, TBM Pojok Baca, dan Perpustakaan Kelurahan Tawangmangu
Acara dilanjutkan dengan talkshow literasi yang dipandu oleh moderator Damar. Talkshow ini menghadirkan dua pembicara utama, yaitu Pj. Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi, dan Dr. Intan Savitri, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Mercubuana Jakarta. Dalam kesempatan ini, Pj. Bupati Karanganyar menekankan pentingnya metode pembelajaran yang menyenangkan agar literasi dapat dioptimalkan. Ia menyampaikan gagasannya bahwa pendidikan tidak boleh terlalu terpaku pada buku teks, melainkan harus disesuaikan dengan minat belajar siswa.
Dr. Intan Savitri nengemukakan bahwa hasil survei PISA (Program for International Student Assessment) yang menunjukkan bahwa tingkat literasi di Indonesia masih perlu ditingkatkan. PISA adalah program penilaian internasional yang diselenggarakan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Tujuan utamanya adalah untuk mengukur kemampuan siswa berusia 15 tahun dalam tiga bidang utama: membaca, matematika, dan sains. PISA dilakukan setiap tiga tahun sekali dan dirancang untuk menilai sejauh mana siswa di berbagai negara mampu menerapkan pengetahuan yang mereka pelajari di sekolah dalam situasi kehidupan nyata. Penilaian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kualitas sistem pendidikan di berbagai negara dan bagaimana kemampuan literasi, numerasi, dan sains siswa dapat mendukung keberhasilan mereka di masa depan
Hasil survei PISA 2022 menunjukkan bahwa Indonesia masih tertinggal dalam bidang literasi, matematika, dan sains dibandingkan rata-rata negara OECD. Skor rata-rata siswa Indonesia untuk matematika (366), membaca (359), dan sains (383) berada di bawah rata-rata global. Hanya sekitar 18% siswa Indonesia yang mencapai level kompetensi minimum di matematika, dan 25% dalam membaca, jauh di bawah rata-rata negara OECD. Meskipun ada peningkatan peringkat secara keseluruhan, penurunan skor ini menunjukkan tantangan besar dalam meningkatkan kualitas Pendidikan. Indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah
Setelah sesi talkshow, acara dilanjutkan dengan pembukaan resmi Festival Literasi yang ditandai dengan pelepasan burung derkuku sebagai simbol literasi yang “hebat, melesat, lebih cepat”. Sebagai penutup, seluruh pegawai Dinas Kearsipan dan Perpustakaan menampilkan flash mob dengan tarian “Literasi Hebat Melesat Lebih Cepat”, yang menambah semarak suasana acara.
Festival Literasi ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat Kabupaten Karanganyar untuk lebih aktif dalam meningkatkan minat baca dan literasi demi masa depan yang lebih cerah.
Komentar Terbaru